Dalam setiap pemilihan presiden AS, hasil akhir ditentukan oleh negara bagian yang belum menentukan pilihan. Negara-negara bagian, yang juga disebut sebagai “negara bagian medan pertempuran”, berbeda-beda pada setiap pemilu. Kebanyakan dari mereka cenderung berada di tenggara negara itu, sementara yang lain berlokasi di Midwest. Jadi, negara mana saja yang menjadi swing states pada pemilu tahun ini?
Sebagai Wakil Presiden dan calon Demokrat Kamala Harris dan kandidat Partai Republik Donald Trump bersaing untuk Ruang Oval, kami telah merinci semua yang perlu Anda ketahui tentang keadaan ayunan, di bawah.
Apa Itu Keadaan Ayunan?
Negara bagian yang berayun (swing state) adalah negara bagian mana pun di AS yang dapat menerima suara calon presiden dari Partai Demokrat atau Partai Republik. Jajak pendapat harus cukup dekat agar negara bagian dapat dianggap terpecah.
Negara bagian swing berbeda dari negara bagian lain yang dianggap sebagai negara bagian “merah” atau “biru”, di mana kandidat dari partai besar cenderung memimpin.
Lupakan apa #jajak pendapat katakan, dan pergi PILIH!!!💙🇮🇩#HarrisWalz2024 #Tidak Akan Kembali pic.twitter.com/HpYCBMfkfK
— Dena Grayson, MD, PhD (@DrDenaGrayson) 3 November 2024
Yang Manakah yang Merupakan Negara Swing?
Swing states berbeda antar pemilu karena perubahan demografi, politik, ekonomi, dan perbedaan antar kandidat. Florida dulunya adalah negara bagian yang menjadi medan pertempuran karena pemilu akan berlangsung ketat. Namun, pada tahun 2024, negara bagian tersebut condong ke Partai Republik.
Untuk pemilu 2024, negara bagian yang menjadi wilayah pemilihan adalah Arizona, Georgia, Nevada, North Carolina, Michigan, Wisconsin, dan Pennsylvania, menurut beberapa media. Meskipun Georgia dan Carolina Utara dianggap sebagai “negara bagian merah” di masa lalu, jajak pendapat telah berubah dalam beberapa tahun terakhir.
Siapakah Proyeksi Pemenang Pemilu 2024?
Presiden terpilih pada pemilu 2024 akan menang dengan selisih tipis, demikian pendapat beberapa lembaga survei. Menurut proyeksi terbaru FiveThirtyEight, Harris diperkirakan akan menang “50 kali dari 100” dalam simulasinya, dan Trump diproyeksikan akan menang “49 kali dari 100.” Situs web tersebut menggunakan 1.000 simulasi untuk menentukan proyeksi pemenang, dengan 503 berakhir dengan Harris, 495 mendukung Trump, dan dua simulasi berakhir tanpa pemenang.